Ngentot Bersama Tetangga Sexy

Siang, aku sedang iseng2 berjalan2 didaerah komplekku.. Didaerah komplekku cukup sunyi dan adem. Dan kebeneran didalam komplekku ada 1 wanita yang jadi primadona yang lumayan dekat denganku. ketika aku melewati depan rumahnya dia menyapaku dengan senyum yang manis.

“Hallo Mas Bowo sayang..” sapanya dengan panggilan khas yang mesra ke padaku.
“Hallo juga.. Sayang,” balasku pendek.
“Mau kemana nih siang2 panas gini” katanya.
“Iyah nih mau nyari angin segar aja”

Antara aku dan Citra memang terlihat mesra di setiap kesempatan apa aja. Seperti halnya siang itu, yang kebetulan keadaan di rumah Citra nampaknya sedang sepi, dia bilang ortunya lagi ke rumah saudaranya yang pulangnya nanti sore.

Dengan masih menyimpan rasa rindu yang tertahan, aku mendekati Citra dan memeluk Citra pujaanku dengan mesra, sambil membisikan kata.

“aku kangen banget sama kamu” bisikku di telinga nya sambil mencumbu daun telinganya.
“aku juga kangen Mas sayang..” jawabnya pelan.

Kemudian kita terlibat perbincangan sesaat, yang selanjutnya aku merengkuh bahu Citra dan mengajaknya masuk ke dalam ruangan tamu. Di sofa kita duduk sangat dekat sekali,

“Kamu cantik sekali hari ini sayang..” kataku lembut.

Sembari tanganku meremas kedua tangannya dan kemudian aku lanjutkan untuk menarik tubuhnya lebih rapat. Citra tak menjawab hanya tersipu raut wajahnya, yang di ekspresikan dengan memelukku erat. Tanganku kemudian memegang kedua pipinya dan tak lama bibirku sudah mengulum bibirnya yang terbuka sedikit dan bentuknya yang ranum, sembari dia memejamkan kedua bola matanya.

Lidahku bermain di rongga mulutnya. Di balik punggungnya jemari tanganku dengan lembut masuk ke dalam kaos warna putihnya dan mencoba membuka kaitan bra. Dengan dua kali gerakan, terbukalah kaitan bra hitamnya yang berukuran 36b itu.

Jemari tanganku langsung mengelus tepian payudaranya yang begitu kenyal dan menggairahkan itu. Dan jariku memilin putingnya yang mulai keras, yang nampaknya dia mulai menikmati dan sudah terangsang diiringi dengan desahannya yang sensual.

“Ohh.. mass..mmhhhh” desahnya lembut.

Sambil memilin, bibirku tak lepas dari bibirnya dan menyeruak lebih ke dalam yang sesekali mulutku menghisap lidahnya keluar masuk. Pelan2 aku membuka kaos putihnya dan langsung mulutku menelusuri payudaranya dan berakhir di putingnya yang menonjol kecil. Aku menjulurkan lidahku tepat di ujung payudaranya, yang membuat dia menggelinjang dan mendesah kembali.

“Ohh.. Mas sayang.. Enak sekali.”

Sesaat aku menghentikan cumbuanku kepadanya dan memegang kedua pipinya kembali sambil membisikkan kata.

“Sayang.. payudaramu sungguh nikmat!” bisikku lirih di telinganya.

Citra hanya mengulum senyumnya yang manis sembari kembali memelukku mesra. Aku mengajak Citra berjalan ke arah kamarnya yang lumayan besar dan bersih. Layaknya kamar seorang gadis yang tertata rapi dan aroma segar wangi bunga-bunga yang ada ditaman depan kamarnya terhirup olehku saat memasukinya.

Tak berselang lama kemudian, aku mengangkat tubuh sexy sang gadis dan meletakkannya di atas meja belajar yang ada di kamarnya. Citra masih mengenakan rok, Perlahan aku memeluk tubuh Citra kembali, yang aku lanjutkan dengan menjelajahi leher jenjangnya dengan lembut.

Bibirku mencumbui setiap senti permukaan kulitnya dan berpindah sesaat ketika lidahku mencapai belakang telinganya dan membuat tubuh Citra kembali bergetar pelan. Desahan dan getaran tubuhnya menandakan Citra sudah sangat terangsang oleh setiap cumbuanku. Tanganku tak tinggal diam. Jemariku mulai mengarah kebawah menuju roknya dan tanpa kesulitan aku menurunkan roknya beserta Celana dalam Lingrienya yang sexy.

Kemudian aku melemparkan celana jeansnya ke lantai dan seketika tanganku dengan lembut meremas bongkahan pantatnya yang padat berisi. Aku mengelus kedua bongkahannya pelan dan sesekali jariku menyelip di antara tepian celana dalamnya yag membuat bibirnya kembali bergetar mendesah lirih.

“Ooouuuuhhh Mmaaass!! Nikkmatii tubuhhkuu” desahnya parau.

Bibirku yang sejak tadi bermain di atas, kemudian berpindah setelah aku merasakan cukup untuk merangsangnya di bagian itu. Lidahku menjulur lembut ketika mencapai permukaan kulit perutnya yang berakhir di pusarnya dan bermain yang mengakibatkan tubuhnya menggelinjang kedepan.

“Ssshh..ssshhh aaehhmmmm” desisnya lirih.
“Sshhhtt..Aaaasshhh Ooohhh” desahnya lagi.

Perlahan kemudian aku mulai menurunkan celana dalamnya dan aku membiarkan menggantung di lututnya. Kembali aku melanjutkan cumbuan yang mengarah ke tepian pangkal pahanya dengan lembut dan sesekali aku mendengar Citra mendesah lagi. Aku mencium aroma khas setelah lidahku mencapai bukitnya yang berbulu hitam dan lebat sekali, namun cukup terawat terlihat olehku sekilas dari bentuk bulu vaginanya yang menyerupai garis segitiga.

Dan tak lama lidahku sudah menjilati bibir memeknya dengan memutar ujung lidahku lembut. Kemudian aku lanjutkan dengan menjulurkan lebih ke dalam lagi untuk mencapai bibir dalamnya yang sudah sangat basah oleh lendir kenikmatan. Tubuh Citra mengelinjang perlahan bersamaan dengan tersentuhnya benjolan kecil di atas vagina miliknya oleh ujung lidahku.

“OhhOoohh…Saayy! Aahhh Ahhh Oouughh Eennakk Saayyanngg” jeritnya tertahan.
“uuugghhh udahh aku gak kuuatt lagiii mass!!!” tambahnya lirih.

Aku menurunkan tubuh Citra dari atas meja, kemudian aku berdiri tepat di hadapanya yang sudah berjongkok sambil menatap penisku yang sudah berdiri tegang sekali.

Dengan gerakan lincah bibir Citra langsung mengulum kepala penisku dengan lembut dan memutar lidahnya di dalam mulutnya yang mungil dan memilin kepala penisku yang mengkilat. Tubuhku bergetar hebat ketika menerima semua gerakan erotis mulai dari jemari tangannya yang lembut mengelus batang penisku serta bibir dan lidahnya yang lincah menelusuri buah zakarku.

“Ooohh sayanng ennak banget hisapanmu” desahku pelan.

Dengan gerakan lembut aku mengangkat paha kirinya dan bertumpu pada lenganku, di saat selanjutnya tangan kiriku memegang batang penisku yang sudah sangat tegang sekali dan mengarahkannya tepat di bibir vaginanya yang sudah basah oleh lendir birahi. Pada saat bersamaan ujung telunjukku juga mengelus belahan antara anus dan bibir bawah vaginyanya.

“Oh.. Mas sayang.. Please.. Aku enggak kuat” jeritnya lirih.

Aku masih belum merespon atas jeritan lirihnya, sebaliknya aku menundukkan kepala untuk kembali menjilati kedua payudaranya bergantian dan berakhir di puting payudara yang sebelah kiri. Gerakanku membuatnya menggelinjang dan semakin keras desahannya terdengar.

“Ooohh saayaanngg eennnakk massuukiiin!” pintanya lirih, dengan mata yang sayup penuh nafsu.

Perlahan aku mengarahkan batang penisku tepat di belahan vaginanya dan mendorongnya lembut.

“BLEEEEEESHHHH!!” kontolku masuk sepenbuhnya ditelan oleh memeknya yang becek dan sempit itu.

Kembali bibir Citra mengeluarkan desahan sexynya.

“Hekk.. Mmm..mmmhh aahhhgg mmmmhh ssshhht aahhhhhaa” gumamnya lirih.

Untuk menambah kenikmatan buat dirinya, aku mulai mengenjot sedikit demi sedikit batang penisku ke rongga memeknya yang paling dalam dan aku mengarahkan ujung penisku menyentuh G-spotnya. Mulut Citra menggumam lirih karena mulutku juga masih mengulum bibirnya.

“Mmm.. Mmmmmmhh aayy ayyy auuu auuu ghhhhh aahhyyaaa” gumamnya.

Sambil menahan nikmat, tangan Citra menyentuh Batangku dan memijitnya lembut yang membuat tubuhku ikut mengelinjang menahan kenikmatan yang sama. Pinggulku maju mundur dengan irama yang cukup cepat menghentakkan kontolku didalam memeknya dan sepertinya Citra akan mendapatkan orgasme pertamanya dengan gerakan tangannya yang merengkuh bahuku erat dan menggigit bibir bawahnya lirih.

“Ooohh akkkuuu munnccrattt” jeritnya bergetar.

Bersamaan dengan aliran hangat yang kurasakan di dalam, liang mememknya menjepit erat batang tongkolku. Tangannya merengkuh bongkahan pantatku serta menariknya lebih erat lagi. Tak lama berselang Citra kemudian tersenyum manis dan mengecup bibirku kembali sambil mengucapkan kata.

Hanya beberapa saat setelah Citra mendapatkan orgasmenya, aku membalikkan tubuhnya membelakangiku sembari kedua tanganya berpegang pada pingiran meja. Dengan pelan kutarik pinggangnya sambil memintanya menunduk, maka nampaklah di depanku bongkahan pantatnya yang sexy dengan belahan memeknya yang menggairahkan.

Perlahan aku memajukan tubuhku sambil memegang batang penisku dan mengarahkannya tepat di bibir vaginanya, Dengan gerakan mantap penisku menyeruak sedikit demi sedikit membelah vaginanya lembut.

“Slepp..” masuklah setengah batang penisku ke dalam rongga vaginanya.
“Ssshhhh aaahhh sakkiittt..Ouuugghh” Citra mendesah menerima desakan penisku.

Tanganku perlahan meremas payudaranya dari belakang mulai dari yang sebelah kiri dan dilanjutkan dengan yang sebelah kanan secara bergantian. Sementara pinggulku memulai gerakan maju mundur untuk kembali menyeruak rongga vaginanya lebih dalam.

Posisi ini menimbulkan sensasi tersendiri dimana seluruh batang penisku dapat menyentuh G-spotnya, sementara tanganku ssibuk meremas2 toketnya yang begitu kenyal dan sintal ditambah pantatnya yang emput semakin membuatku sange berat.

“Ohh..ooohh ooohhh sakiit mmas!! eennnkkk enjoott kuattt” desahnya.

Ketika ujung jemariku menyentuh lubang anusnya sambil aku berkonsentrasi memaju mundurkan penisku. Setelah cukup beberapa saat aku menggerakan pinggulku memompa belahan vaginanya.

“Sayang aku mau keluar nih,” bisiku lirih.
“Ohh.. ooohh aahhh sayang aku juga mau” sahutnya pelan.

Aku mempercepat gerakanku memompa vaginanya dari belakang tanpa melepas ciumanku di bibirnya dan remasan ku di kedua payudaranya. Pada saat terakhir aku mencengkeram kedua pinggulnya erat dan memajukan penisku lebih dalam.

“Creett.. Ohh.. Sayang,” jeritku kemudian.

Menyemburlah spermaku yang cukup banyak ke dalam liang rahim vaginanya dan beberapa tetes meleleh keluar mengalir di kedua pahanya.