PRANGGG… Terdengar suara gelas pecah, kemudian semua mata tertuju ke arah pintu kamar
Ternyata adik perempuan ku sedang tertegun membeku melihat kami tanpa berbusana
“kalian lagi ngapain?“ dengan nada suara gemetar penuh dengan kebingungan indah (adik perempuan cantika) bertanya pada kami ber tiga
kemudian indah mendekati andri sambil mendorong dada andri sebagai aksi konfrontasi meminta penjelasan, dan berikutnya sudah dipastikan indah semakin histeris krn kami tdk dapat menjelaskan apa yg terjadi
dengan nada menjeri-jerit indah mulai memukul andri dengan bertubi-tubi, kamipun tdk bisa tinggal diam, mencoba melerai mereka, aku mencoba menarik indah dan suamiku menarik andri
kemudian indah berbalik jadi menyerangku, “teteh abis ngapain?” dalam keadaan menangis indah mulai menghujani ku dengan pukulan, dan suamiku berusaha mencegah dg memegangi kedua tangan indah
indah semakin histeris dan berusaha melepaskan tangan suamiku, tp jelas indah bukan tandingan suamiku, sehingga indah mulai menghentikan konfrontasinya, mulai melemas dan hanya melanjutkan tangisan “kalian abis ngapain sih? kok bisa kalian ber3 telanjang dikamarku?”
“maafin teteh ndah.. teteh yg salah” aku mencoba menenangkan indah dengan mengakui kesalahan ku, “kasih teteh waktu buat jelasin, andri gak salah, dia cuma ada di waktu yg salah aja”
“kalian 3some?” indah ingin meyakinkan apa yg terjadi
kamipun tak sanggup menjawab pertanyaan itu, kami hanya saling menatap satu sama lain, tanpa mengangguk tp jg tdk menggelengkan kepala
akupun menghampiri indah setelah terlihat lbh tenang, mencoba memeluk indah, tp indah menghindar dan mendorong tubuhku menjauhinya
“teteh mau terus terang sm km.. selama ini sebetulnya teteh gak ada mslh sm si aa, teteh pulang hanya ingin punya wkt utk merenung atas apa yg terjadi dg teteh”
“emang apa yg terjadi sm teteh?” tanya indah dengan sedikit nada membentak, “kayanya gak akan ada alasan yg masuk akal buat kelakuan teteh ini”
“ya memang..” sahut ku dg nada yg lembut, berharap indah bisa menurunkan tensi nada bicaranya
“teteh menyadari, mungkin apa yg terjadi sm teteh berawal saat dari kita masih kecil, km ingat dg om Arif kan?”
seketika indah menatapku dg tatapan tajam tp juga dengan mengerutkan alis nampaknya indah teringat dengan sesuatu
yup, kami berdua merupakan korban pelecehan sexual yg dilakukan oleh paman sendiri, dahulu kondisi keluarga besarku masih serba kekurangan, shg beberapa saudara orang tua ku tinggal bersama kami dalam satu rumah
dan ada satu pamankun yg saat itu mempunyai kelainan ketertarikan sexualnya, yaitu pedofilia, tentu saja kami yg berada dikesehariannya menjadi korban, wkt itu umur kami masih sd dan aku hanya berbeda 2 tahun dg indah
dengan teringat akan hal itu indah mulai terlihat lbh tenang, terlihat nafasnya lbh teratur, meskipun mukanya msh terlihat marah tp sorot mata yg menunduk mengarah ke bawah menandakan dia mulai merenungi apa yg terjadi
akupun tak menyia2kan situasi itu, aku segera melanjutkan penjelasan2 tentang ceritaku, dan lama indah tak berkata, akupun gak tau apakah dia mencerna semua pembicaraanku atau mungkin dia melamun mencoba menarik ingatannya disaat dia menjadi korban pelecehan sang paman
akhirnya diapun menanggapi dg kata “aku juga ngerti teh”
seketika suasana menjadi hening
“aku jg punya kelainan yg selama ini aku pertanyakan..” jelas indah
“emang km knp?” aku balik penasaran mendapat statemen itu dr indah
“indah seneng banget dg exhib”, andri menyela pembicaraan kami, “saya juga kadang bingung utk mengikuti alur dia, awalnya memang cukup menyenangkan, bs jd variasi aktivitas sexual kami, tp terus terang semakin hari aku semakin khawatir dg aktivitas itu, takut ketauan org yg kita kenal, nanti jd panjang urusannya”
akhirnya kamipun melanjutkan obrolan dg berpindah ruangan, berkumpul diruang tamu tentunya stlh semua berpakaian
akhirnya kami saling menceritakan keluh kesah kehidupan kami yg selama ini hanya menjadi sisi gelap kami masing2, terkadang aku yg shock dg cerita indah, tp kadang jg indah yg shock dg ceritaku
sampai pada satu titik, indah seperti menatap dg tatapan kosong dan nampak mengacuhkan apa yg sedang diperbincangkan, dan tiba-tiba indah mengangkat kakinya dan menyandarkan ditengah meja diantara tempat duduk kami, dimana indah berada tepat disebrang posisi duduk suamiku
perlahan indah menarik menyingkap rok yg dia kenakan, sedikit demi sedikit bagian kaki indah tersingkap, mulai dari paha berlanjut ke lutut dan menuju area paha
andripun merespon kelakuan indah tersebut “yang.. ngapain itu km?“
indah tak menggubris andri
kemudian akupun gak tinggal diam, “de, km ngapain itu?”
akupun sama tak dihiraukannya
indah mulai menyingkap area diantara kedua pahanya, dan terlihat sudah pakaian dalam nya yg masih tertutup
indah mulai menarik pinggiran celana dalam nya dan seperti secara sengaja berusaha memperlihatkan labia vaginanya ke arah suamiku, sambil menatap dengan tatapan yg menggoda
bukan hanya diam saja, selama indah melakukan hal itu aku dan andri terus saja mengingatkan, tp indah nampak tdk mendengar sedikitpun apa yg kami katakan
akhirmya andri meraih tangan indah, dan berusaha menyingkirkan tangannya yg sedang mempermainkan vaginanya
“km ngapain sih?”
tanpa jawaban seketika indah menarik celana andri, dan berusaha membukanya, tanpa banyak bicara indah membuka sleting celana andri, dan menurunkan celana beserta celana dalam nya
tanpa perlawanan andri membiarkan indah melakukan apa yg dia ingin lakukan, indahpun melanjutkan dengan mempermainkan penis andri yg super duper masiv
andri hanya menatap kami yg berada dihadapannya
perlahan penis andri mengeras dan nampak indah semakin bergairah, lantas indahpun meminta andri untuk menjilati bibir vaginanya yg tengah terbuka lebar setlh indah mencopot rok dan celana dalam nya
andri pun mengamininya dg segera melakukannya
indah terus mendesah, nafasnya terus mendalam, terengah-engah nampak sedang dimabuk kepayang, dg tanpa sadar indah terus melucuti pakaiannya dihadapan kami berdua, dan melakukan nya seperti menikmati tatapan kami berdua yg sedang menontonnya
dengan posisi andri berlutut dilantai sambil melakukan jilmek, indah melebarkan bukaan diantara pahanya sambil bersandar disofa, kemudian diapun meremas2 kedua payudaranya, dan sesekali menjambak rambut andri memastikan dia memeperlakukan vaginanya dg baik
suamiku hanya tersenyum-senyum, sesekali tertawa menggelitik merespon situasi itu
makin lama andri dan indah semakin menggila, melakukan nya dihadapan kami tanpa ada rasa canggung, berbagai posisi mereka explorasi, lenguhan, desahan dan erangan terus terdangar menandakan indah puas dengan hal itu
terlihat tangan indah yang seperti mengayun seperti memanggil suamiku untuk bergabung, diapun cukup terkejut dengan hal itu, dan diapun lantas melihatku, dengan cukup bingung aku hanya merespon dg anggukan kepala
lantas suamiku mendekatinya dan mulai melucuti celana yg dia kenakan, dg tanpa ragu indah langsung meraih penis suamiku dan mengulum nya dengan bergairah
sejenak andri menghentikan aktivitas nya, dan mengomentari apa yg sedang dilakukan istrinya, “yang.. ngapain itu km?”
dengan ringan indah menanggapinya dg kalimat “km aja udh ngerasain memek teteh ku masa aku gak boleh ngerasain kontol si aa”
andri hanya menggelengkan kepala, dan melanjutkan apa yg sedang dilakukan nya
suamiku terlihat menikmati hisapan mulutnya indah, mungkin selama ini diapun punya fantasi dg adik ku, Terus terang selama ini aku dan adiku cukup terkenal dengan kemolekan kami, dan gak mungkin suamiku yg mata keranjang gak tertarik dengan adik ku
sayang tak lama terdengar ringtone hp indah berbunyi
dia terlihat kaget dan segera mengangkat telpon nya, ternyata dia mendapat tlp dr atasannya, ternyata dia hanya meminta izin sebentar utk mengambil file di laptopnya yg ditinggal dirumah
indahpun segera mengakhiri pergumulan itu dan segera berpakaian
“aku hrs cepet balik kekantor buat nyiapin meeting abis makan siang”, sambil bergegas merapihkan pakaian dan membuka laptopnya
suasana pun berubah menjadi lebih tenang dan mulai mencair seperti biasanya, akupun kemudian merapikan sisa2 pertempuran yg terjadi
dan memutuskan utk mandi utk bebersih, memang rencananya aku dan suami akan segera berangkat pulang setelah makan siang
tak berselang lama setelah menutup laptopnya adik ku menghampiri ku yg sedang beberes dan tiba-tiba memeluk ku, “teh, maafin aku ya” dg nada lirih indah berbisik ditelingaku
“teteh justru yg minta maaf sm km” sambil berbalik memeluk indah
“knp nasib hidup kita kaya gini teh ya?” tanya indah
“teteh jg gak ngerti, kita jalanin aja, kita gak pernah tau apa yg akan terjadi kedepannya sama kita” jawab ku
moment perpisahan saat itu diakhiri dg isak tangis aku dg adik ku, tp ada kelegaan tersendiri akhirnya kami saling tau satu sama lain apa yg terjadi dalam hidup ini
Bersambung…