FANTASY SUAMIKU TAK TAU SELINGKUHANKU TINGGAL DI GUDANG BELAKANG Part3~

PART 3

Pov Author

Di waktu pagi saat semua orang hendak keluar dari rumah untuk mengawali hari, Karin justru baru pulang entah dari mana saja semalaman. Yaahh mungkin seperti itulah yang ada di benak para tetangganya saat itu, tapi karena momen tersebut bukan hal baru di lingkungan tersebut maka warga sekitar dan Karin sendiri terkesan acuh.
Setelah mobil yang di kendarai oleh Karin telah memasuki garasi, kemudian dia turun dan langsung masuk menuju kamarnya untuk istirahat karena banyak energi yang telah di keluarkan semalaman saat dirinya bahu membahu menggapai kenikmatan bersama seseorang, atau mungkin sesuatu?? Ya lebih tepatnya sesosok mahluk yang tak pernah dia bayangkan sebelumnya. Jangankan bayangan bersetubuh dengan mahluk itu, mempercayai keberadaan jenis mahluk seperti semalam pun masih sulit dia cerna dengan akal sehat karena Karin merupakan pribadi yang sangat skeptis terhadap hal hal demikian.

Dengan pikiran yang masih berkecamuk di kepalanya, tanpa sadar Karin sampai tertidur dengan sendirinya di pagi itu hingga menjelang sore.
Dia baru terbangun karena perutnya merasa lapar, Karin pun menuju dapur untuk menyiapkan makanan tapi saat membuka lemari pendingin dia melihat ada beberapa batang terong ungu saat itu secara tiba-tiba bayangan sosok Jin yang semalam membuat dirinya bertekuk lutut muncul di pikiranya.
Gila sekali yang karin hayalkan saat itu, bukanya takut dan jijik membayangkan bentukan dan wujud fisik Jin yang bernama trondol itu, dia malah seperti merasa rindu di buatnya, belum juga 24 jam dia merasa di buat kangen olehnya, apa lagi bau dan bentuk kontol, bau badan, rasa dari pejuhnya semua itu terus silih berganti mengikis akal sehat Karin, memeknya pun terasa begitu basah dan berair hanya dengan membayangkan sosok Jin itu saja sampai dia di buat tak fokus untuk menyiapkan makanan karena horny yang tiba-tiba melanda.

Karin yang memang sudah terbiasa dengan hal tersebut tak kekurangan akal, dia langsung mengambil sebuah dildo untuk di masukan ke dalam memeknya supaya bisa meminimalisir rasa horny yang datang di waktu yang kurang tepat. Tapi karin merasa masih banyak bagian sensitif di tubuhnya yang membutuhkan sentuhan, jadi di ambilah dua buah jepit jemuran untuk di pasangkan pada kedua pentilnya, namun masih saja tak ada reda redanya rasa horny itu hingga dia beranggapan kalau mungkin dia harus bertelanjang bulat saja sebab gesekan lembut pakaian yang dia kenakan terasa begitu mengganggu bagi tubuhnya yang saat itu sedang sangat sensitif parah. Hingga hari mulai sedikit gelap barulah makanan yang dia buat akhirnya siap di santap. Tidak pernah sebelumnya karin membuat makanan sampai berjam jam, itu semua di akibatkan oleh Rasa horny aneh pada tubuhnya. Yaahh Karin menganggap momen itu adalah horny aneh karena bisa bisanya dia di buat sange oleh bayangan sosok Jin yang telah memperkosanya, bahkan hayalan nakal itu justru dia buat buat sendiri di benaknya.

Karin langsung membawa makanannya ke meja makan yang ada di dapur rumahnya untuk segera dia santap lalu kemudian dia ingin segera bersantai di rumahnya sambil bertelanjang bulat di depan TV, namun tiba-tiba Karin teringat apa yang Jin Trondol sampaikan sebelumnya bahwa akan ada Konsekuensi jika sudah berani meminum sperma Jin itu, dia berfikir apakah rasa horny yang melandanya ini yang Jin Trondol itu maksud, sebab semakin kuat dirinya berusaha menepis bayangan bayangan Jin Trondol semakin jelas pula gambaran wujud jin itu, bahkan bukan hanya bayangan wujudnya saja, kini bentuk kontol, dan rasa enah namun nikmat dari pejuh Jin Trondol itu kian mendominasi di dalam benaknya.
Haruskah dia susah payah menuju tempat angker itu lagi agar bisa melepas kerinduan yang tak wajar di dalam benak Karin saat itu.

Karena memang sedang tidak ada tujuan atau keperluan di luar, akhirnya selama berjam jam Karin bertelanjang ria di depan TV hingga jam sudah menunjukkan pukul 22.00, kemudian dia masuk kamar untuk segera tidur, namun dia di buat kesulitan untuk terlelap karena bayangan Jin Trondol itu tak pernah menghilang dari hayalan hayalan kotornya sendiri.
Karin pun berinisiatif untuk masturbasi untuk membuang beberapa energi dan sedikit meredakan birahinya, namun sudah 2 kali orgasme dalam masturbasi birahi yang melandanya tak menunjukkan adanya penurunan, bahkan staminanya pun terasa masih sangat memenuhi tubuhnya.
Dia jadi sedikit Frustasi oleh karenanya, haruskah dia berdandan cantik dan keluar rumah untuk menemui Jin Trondol di sarangnya. Itulah yang ada di dalam benak karin semakin berusaha untuk terlelap semakin sia sia semua usahanya, yang ada hanyalah waktu yang terbuang begitu saja hingga waktu sudah menunjukkan hampir tengah malam dan membuatnya semakin hilang “kewarasan” karena efek candu dari pejuh Jin Trondol yang sudah menjangkiti tubuhnya, bahkan tidak hanya tubuhnya saja yang sudah terjangkit oleh pejuh Jin Trondol kini akal dan pikirannya pun sudah semakin dibuat sakau pula olehnya.
Karin merasa sangat ingin menemui Jin itu, dia merasa kerinduan yang begitu hebat telah menguasai dan mendorongnya untuk segera menggapai puncak kenikmatan bersamanya, memeknya begitu rindu akan gesekan kontol Jin Trondol, mulutnya di buat begitu haus oleh rasa pejuh dan lendir mulut Jin itu, dia ingin memeknya kembali menyatu dengan kontolnya, dinding memeknya yang terasa sangat gatal begitu menginginkan kembali di garuk garuk oleh kontolnya. Ternyata memang benar apa yang di ucapkan Jin Trondol sebelumnya, saat itu karin sadar atas konsekuensi yang di maksud oleh jin itu, dan saat itu Karin sedang menerima akibat serta konsekuensi yang di maksud itu.

Hingga saat tengah malam Karin bangkit mengenakan pakaian untuk segera mengendarai mobilnya menuju sarang Jin Trondol tiba-tiba terdengar suara tanpa rupa (KENTUT?? ya bukan laahh…. Wkwkwkwk) yang membuat Karin begitu sangat terkejut…..

“Kaauu rindu denganku??”

“Kaauu ingin minum pejuhku lagi??”

“Hahahaha…. Apakah memekmu terasa begitu sangat gatal??”

“Apakah memekmu ingin di garuk garuk menggunakan kontol suami barumu ini??

“Hahahahaha….. Jawablah wahai manusia”

K: hheeeyyy…. Apakah itu suaramu?? Apakah itu kamu??

K: jawab aku…. Jawab aku dasar Jin jelek brengseekkk…..

“Jawablah dulu pertanyaanku manusia….”

“Jawablah apakah benar kau merindukan kontolku ini..??”

“Kalau benar kau merindukanku memohon padaku, panggil aku benar, panggil aku selayaknya sang suami…. Hahahahah”

K: eehhh iihh iyaaahhh aku merindukanmu….

K: aku juga ingin menikmati kontolmu lagi di dalam memeku yang gatal ini…. Aaahhhhhh

“Hahahahahaaa….. Kau masih belum juga mengakui aku sebagai suami…. Kalau begitu aku menolak untuk memberikanmu kenikmatan….

“Jangankan memberikanmu kenikmatan, pejuhku inipun tak akan aku berikan untukmu sebelum kau memohon dengan baik dan benar…. Hahahaha”

K: ooohhh tidak tidaaaakkk…. Eehh maksudku iiyaaahh aku mohon berikan aku kenikmatan lagi….

K: aku mohon saayyaanngss…. Eeehh aku rindu padamu kekasihku, aku menginginkanmu lagi suamiku…. Pejuuuhhh peejjuuuhhh suamiku, aku istrimu…. Istrimu ini butuh pejuhmu saayyaanngsss aaahhhhssss ssshhss….

“Hahahaha…. Akhirnya kau sadar juga…. Baiklah sebagai suami yang baik aku akan memberikanmu kenikmatan tanpa kau harus bersusah payah mendatangi tempatku yang jauh….

K: iyaahhh suamiku…. Bagaimana caranya saayyaanng…. Akuuuuhh eehh sudah tidak tahan….

“Ambilah batu yang ada di dasboard mobilmu, kau lupa kegunaan batu itu?? Kau lupa juga bagaimana cara untuk menemuiku…???

K: aaahhh…. Haaahh?? Iya benar jugaa…. Aku lupa batu itu….

Setelah itu Karin keluar kamar untuk mengambil batu pemberian Jin Trondol di dashboard mobilnya, lalu segera kembali masuk kamar dan duduk di atas ranjangnya, dia memejamkan mata sambil fokus membayangkan tempat tinggal jin itu, bahkan dia tak hanya membayangkan tempat tinggalnya saja, semua jalan dan rute untuk menuju tempat pertama kali dia bertemu Jin Trondol pun juga dia bayangkan dan dia ingat dengan begitu jelas, hal itu rupanya menjadi bukti bahwa tanpa sadar Karin telah menerima Jin itu di kehidupanya tanpa dia sadari.

Setelah metode dan arahan yang pernah dia terima dia lakukan dengan seksama Karin mulai perlahan membuka mata saat dia merasa tubuhnya sudah berada di tempat yang berbeda. Dan benar saja saat itu dia sudah berada di atas ranjang batu milik Jin Trondol, dan sosok Jin Trondol itupun sedang tiduran terlentang dengan begitu santai seolah memang sudah menunggu kedatangan karin, Jin itu hanya terkekeh mesum penuh kemenangan menatap wajah Karin. Sungguh di luar nalar sekali, Karin yang melihat Jin itu masih terlentang dengan kontolnya masih terbungkus cawet langsung merangkak binal menuju kedepan, hanya beberapa langkah saja dia sudah sampai tepat di arean selangkangan Jin Trondol, dia melewati bagian tersebut dan langsung menuju wajah jelek dan menjijikkan mahluk yang telah membuat kewarasan nya hilang itu. Wajah buruk rupanya malah membuat Karin begitu bernafsu untuk mencumbunya. Ternyata benar saja, tanpa sepatah katapun Karin langsung mencium bibir Jin Trondol, lidahnya menggeliat ingin masuk kedalam mulutnya, lidah Karin seperti sedang mencari sesuatu di dalam mulut mahluk itu. Jin Trondol yang menyadari dan mengerti apa yang sedang Karin inginkan lalu mengeluarkan lidahnya untuk melakukan perlawanan, berbeda dengan Karin, saat dia menyadari apa yang dia cari telah di dapatkan mulutnya langsung menerkam lidah jin itu, dia mengenyoti lidah panjang kekasih barunya seperti sedang menyepong kontol. Sebelum lidahnya berhasil di lahap seluruhnya oleh Karin, Jin Trondol jadi teringat momen kemarin malam saat dia di buat kelabakan oleh sepongan mulut Karin pada lidahnya, oleh karena itu sekarang dia lebih mempersiapkan diri dan menjulurkan lidahnya lebih panjang lagi agar Karin bisa meminum lendirnya lebih banyak lagi.

“Srrroooottsss srrrooppooott…. srrrooppooott ssllooorrrppp…. Ssrroott”

K: aaahhh eemmhhsss gleeekksss…. Lidahnya kering tuan….

Karin berucap sambil wajahnya memperlihatkan ekspresi binal, sedangkan jin Trondol yang paham maksud dan keinginan karin lalu memasukkan kembali lidahnya kemudian mulutnya bereaksi untuk memproduksi ludah lagi….

“Krrrooohhhhh krrrooookkhhh kkrrrrhhhh…. Wweeeeekkkhhhhh”

Lidah jin Trondol kembali terjulur keluar dan terdapat lebih banyak lendir dari sebelumnya sampai membuat Karin seperti kegirangan tanpa ba bi bu lagi, mulut Karin kembali menerkam lidah Jin Trondol, dia kenyoti lagi lidah itu dengan buas seperti hewan kelaparan semata mata hanya untuk meneguk lendir mulut Jin Trondol.

“Srrroooottsss srrrooppooott…. srrrooppooott ssllooorrrppp…. Ssrroott”

K: aaahhh enaakk sayaanng…. Aku ketagihan sama ludahmu….

T: kau sudah puas sekarang??

K: belummm eeehhh kurang sshhh…. Lagiihhhh…. Aku mau laaggiiihhhhh eemmssshhh

T: kau boleh meminum ludahku sebanyak apapun selama kau mau…. Tapi untuk saat ini kontolku tengah meneteskan lendir nikmat pada lubang kencingnya…. Apakah kau rela membuat tetesan lendir kontolku terbuang sia-sia????

K: oooooccchhhh uuuhhhh manahh maannaahh?? Aku tidak rela kalu lendir kontol miliku terbuang begitu saja….

T: kalau begitu, ambilah…. Hisap semua yang keluar dari kontolku ini, eehh maksudku kontol milikmu yaahh sekarang kontol ini milikmu sepenuhnya….

K: eeehhh dengan mengingat bau dan rasanya saja memeku di buat basah….

T: benarkah?? Kalau begitu aku ingin menikmati juga lendir memeku Karin…. Bolehkan??

K: teen teennttuu saayyaanngsss…. Ambilah sesuka hatimu….

T: naiklah kewajahku, duduki wajahku dan arahkan memekmu itu kemulutku, jangan pernah kau beranjak atau melepaskan memekmu dari mulutku tanpa seijin ku….

K: aaahhh baaiikkhhh laaahhh saayyaanng….

Lalu Karin bangkit untuk segera menduduki wajah Jin Trondol, dia memposisikan lubang memeknya tepat di atas lidah mahluk itu yang tengah menjulur tegak keatas dan blleeessshhhhh…. Masuklah lidah itu kedalam memeknya, dia merasakan lidah itu menggeliat dan mengorek ngorek di dalam sana hingga membuat pinggulnya secara refleks memberikan perlawanan dengan bergoyang-goyang sambil wajahnya menengok kebelakang untuk melihat kontol Jin Trondol. Lalu saat dia ingin berbalik menghadap kearah belakang, tangan Jin Trondol langsung meraih pinggul Karin karena mengira bahwa Karin ingin melepaskan diri dari jilatan lidahnya, namun karin berucap menjelaskan kalau dia juga ingin menyepong kontolnya, barulah kemudian Jin Trondol mengijinkan Karin merubah posisi seperti 69, namun dengan syarat kalau mulut memek dan tubuh karin dilarang melakukan perlawanan, Jin Trondol mengijinkan Karin melakukan posisi itu asalkan kepalanya jangan melakukan gerakan sedikitpun, dia ingin menggenjot karin dari bawah dengan posisi terbalik. Lebih tepatnya memek Karin akan di sodok sodok menggunakan lidah, sedangkan mulutnya boleh mengulum kontol Jin Trondol tapi yang boleh melakukan penetrasi hanya jin Trondol sendiri.

Dengan berat hati Karin akhirnya mengiyakan syarat yang di berikan, dia hanya bisa mendesah binal dengan kenikmatan yang tak bisa di sambut baik itu pada memek ataupun mulutnya, hingga lama kelamaan tak tahan juga akhirnya Karin langsung mendeepthroat sendiri kontol Jin Trondol lalu tanganya membekap tubuh yang posturnya jauh lebih pendek darinya, dia kenyoti dengan buas tak lupa juga tenggorokan Karin memijatnya dari dalam seakan ingin menggiring kontol itu lebih masuk lagi melewati tenggorokan.

Di lain sisi, Jin Trondol hanya tertawa geli di dalam hati karena memang niatnya hanya iseng untuk mengerjai Karin, sedangkan karin sendiri akhirnya orgasme menyemburkan cairan squirtnya tepat pada mulut Jin Trondol tanpa sekalipun melepaskan kontol Jin Trondol dari mulut dan tenggorokanya, dia hanya meringis untuk menikmati orgasmenya.
Karin benar benar tidak berani untuk melepaskan kontol jin Trondol, dia takut bila nanti dia akan di siksa lagi dengan rasa horny dan birahi seperti saat di rumahnya tadi.

Setelah itu Jin Trondol pun menyusul orgasme juga dengab posisi yang masih sama seperti sebelumnya, saat Jin Trondol menyuruh Karin untuk bangun, barulah dia berani beranjak dan melepaskan kontol kekasih barunya dari cengkeraman tenggorokanya.

K: eeehhh maaf ssaayynnggss…. Aku tak kuat menahan nikmatnya kontolmu di mulutku….

T: hahahahaha, tidak apa apa sayang…. Kemari dan buka mulutmu….

Cchhuuiihh jjuuuiihhhh cccuuuuhhhh…. Telan ludahku…..

BERSAMBUNG……..