Cerita ini hanya fiktif. Saya harap pembaca menyukainya.
Namaku haru, usiaku sekarang 16 tahun. Aku orangnya biasa-biasa saja. Sejak kecil ibuku sudah meninggal dan aku hanya tinggal berdua dengan ayahku, karena itulah aku tidak terlalu terbiasa dengan perempuan alias minder kalu deket perempuan. Padahal aku ingin sekali punya pacar dan bisa merasakan seks. Tapi aku tak tau apakah bisa melakukannya karena aku selalu salah tngkah jika dekat dengan wanita.
Bel sekolah berbunyi dan waktunya untuk pulang. Aku pulang dengan jalan kaki. Ku kayuh sepedaku untuk pulang menuju rumah. Pada saat menuju melewati gang d sebuah perumahan tiba-tiba “geeeeddduuubrraaaakkkk” sebuah sepeda motor menabrakku dari belakang.
Aku pun terjatuh. Aku pun bangun dan menghampiri pemotor itu untuk memarahinya. Ternyata yang naik motor itu adalah seorang wanita dan dia menggunakan seragam yang sama denganku. Wajahnya sangat cantik dan sepertinya aku mengenalnya.
“kamu knapa nabrak aku?” protesku
“salah sendiri ngehalangin jalanku” jawabnya dengan wajah jutek
“kok kamu yang marah, kan aku korbannya” kataku dengan heran
“makanya kalu jalan liat2” katanya
“kan kamu yang nabrak dari belakang mestinya kamu yang harus liat2” protesku
“owh…gtu ya” dengan ekspresinya yang datar
“hhhhhmmmmmm” geramku
“y udah maaf” katanya
“hhhhhhmmmmmmmm” geramku lagi
“iya-iya aku tanggung jawab, rumahku deket situ. Ayo krumahku biar aku obati lukamu” ajaknya
Akupun menerima tawarannya. Rumahnya tidak terlalu jauh. Kami masuk kedalam rumahnya. Rumahnya lumayan besar dan sepi sekali spertinya g ada orang lain. Dia pun segera mengobati lukaku. Dan kami pun berkenalan.
Sekarang aku ingat wanita ini adalah wina kakak tingkatku. Dia orangnya sangat populer d sekolah karena wajahnya yang cantik dan tubuhnya seksi banged. Banyak laki2 yang mengejarnya.
“terima kasih udah d obatin” kataku memulai membuka pembicaraan
Tiba-tiba dia malah menatapku dengan serius dan tajam. Tingkahnya itu membuatku takut dan grogi, apa yang salah denganku.
“kamu punya wajah yang manis” katanya
“kamu belum punya pacar kan?”
“aku benarkan?” tanyanya lagi
Kenapa dia bisa tau!?
“apa kau benci perempuan?” tanyanya lagi
“HUH???” dan aku bingung harus bilang apa
“apa kau juga benci tubuh wanita??” tanyanya sambil meremas-remas dadanya yang besar itu
“aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa” akupun dengan spontan berteriak karena dia berkata seperti itu sambil meremas dadanya dari luar seragamnya.
Ini benar-benar menarik karena tak kusangka cewek yang dikenal populer ini mesum juga. Sungguh orang yang aneh.
Kenapa aku menatapnya seperti ini!!?? Ini sungguh memalukan.
“sepertinya kebencianmu terhadap perempuan tak bisa disembuhkan” katanya
“tidaak…tidak…aku tidak benci perempuan!!!” jawabku
“aku hanya tidak terbiasa dekat dengan perempuan” jawabku lagi
“jadi begitu. Aku akan menyembuhkanmu dari kebencian terhadap perempuan dan menjadikanmu penelitianku” katanya sambil memegang kedua bahuku dan mendekatkan wajahnya k wajahku denga tatapanya yang serius dan tajam
“kan sudah kubilang bukan benci pereeeemmpuuuaaaannn….” protesku
Kenapa dia jadi aneh seperti ini……hhhuuuuuaaaaaaaaa……tiiiiiddaaaaaakkkk!!!!
Dia kemudian menuangkan teh dalam cangkir dan memberikannya padaku
“tak perlu khawatir seperti itu, aku tidak memasukkan apa pun di dalamnya”. Kata wina setelah memberikan teh untukku
Apa dia mencoba menarik perhatianku!!!!????
Dia tidak terlihat seperti penampilannya yang cantik dan anggun! Apa cara pikirnya sama dengan manusia normal yah!?
Apa maksud sebenarnya dia mendekatiku sambil meremas payudaranya barusan?
Mengingat itu, Kenapa wajahku memerah!? Tidak….tidak!
“kalau tidak keberatan, apa maksud dari perkataanmu ‘menyembuhkanku dan menjadikanku penelitianmu’?” tanyaku
“tutup matamu” perintahnya, dan akupun mengikutinya
Setelah kututup mataku tiba-tiba dia mencium bibirku
Apaaaaaaa!!??? Aku sangat shock dengan apa yang dia lakukan.
Itu ciuman pertamaku. Tapi kenapa dia menciumku? Aku tidak mengerti apa yang sebenarnya dia inginkan!!!
“kalau dilihat dari reaksimu, sepertinya itu merupakan ciuman pertamamu. Tapi untuk seorang laki-laki yang belum pernah berciuman sebelumnya, aku akan merawatmu dengan baik” katanya dengan wajah datar dan serius,
Dia menciumku hanya untuk mencari tahu seberapa banyak pengetahuanku tentang hal berciuman?? …..KENAPA???
Apakah ini untuk penelitiannya atau apapun, itu tak masalah……. tapi knapa harus menciumku!!!
WANITA INI SANGAT ANEH!!
Aku tak bisa menangani hal ini, mending aku pulang sekarang
“apa yang kau lakukan?” tanyanya
Aku sedikit takut untuk mencoba mengganti topik pembicaraan
“apa sebenarnya maksud dari penelitianmu ini?
“aku akan membuatmu menaklukan wanita dan aku ingin membuat mereka jadi milikmu” katanya dengan senyum jahatnya
“pada dasarnya, kau akan memilihku untuk mengajarkanmu langkah demi langkah cara menaklukkan wanita” katanya
“kenapa kau melakukan hal itu?” tanyaku
Sepertinya dia memiliki motif tersembunyi
“kukira buku ini akan sangat membantumu”. Dia memperlihatkan sebuah buku padaku
“tujuan penelitianku, adalah mendapatkan pemahaman yang lebih dalam tentang laki-laki. Dan untuk itu aku mebutuhkan seseorang yang masih polos sepertimu” katanya
Karena cara pikirnya yang aneh, kupikir penelitiannya ini terlalu berlebihan, tapi…. apa dia melakukannya dengan sengaja?
“jadi aku akan membutuhkanmu untuk melakukan sex dengan beberapa wanita” katanya
“SEX!?” jawabku dengan terkejut
“tidak banyak, kurang lebih 10 wanita” katanya
“apaaaaa!!!!” itu ga sedikit tau
“UM, ITU…”
“Oke, boleh aku menanyakan sesuatu?”
“maksudku, yang kamu katakan barusan bahwa aku harus berhubungan seks dengan wanita, apa kamu serius?”
“tentu saja aku serius”. Jawabnya
Dia mungkin sedikit tidak beres, tapi aku tidak berpikir kalau dia serius akan berkata begitu. Aku yakin dia hanya mencoba membantuku sehingga seorang pengecut sepertiku akan memiliki keberanian.
Tiba-tiba ada seorang wanita masuk kedalam rumah
“HUH….?? wajah itu, kau…?” kataku sambil menatap wanita yang baru saja masuk
“sudah lama sekali, bukan? Sejak kita berada di sekolah dasar, iya kan? Kata wanita itu
“aku datang kemari untuk membantu wina ” katanya lagi
Dia adalah shinta sepupuku atau anak dari kakak ayahku. Waktu kecil kita sekolah yang sama tapi setelah lulus SD kita beda sekolah, ternyata dia kenal dengan wina. Shinta terlihat cantik dan manis. Dia datang dengan menggunakan baju tipis tanpa lengan dan rok yang cukup pendek. Pakaiannya terlihat sangat seksi. Payudaranya juga terlihat cukup besar dan sangat jelas terlihat bentuknya dari baju tipisnya.
“apa kau bisa membersihkan jendela itu..? kamar mandinya d sebelah sana” tanya wina pada shinta
“okay” jawab shinta
“haru, apa yang kau lakukan disini?” tanya shinta
“ceritanya panjang. Terus knapa kau ada disini? Tanyaku
“aku datang untuk membantu wina bersih-bersih. Dia kan tinggal sendiri di rumah ini” jawabnya
“kau sudah berubah banyak… dulu kau sangat membenci membantu orang lain”
“aku tidak, aku masih membenci hal itu. Aku…aku suka bersih-bersih” jawabnya sambil membersihkan jendela
wina kemudian mengahampiriku dan berbisik padaku
“kau harus membuat…. dia jadi pacar pertamamu”. Bisiknya dengan serius
“sepupuku shinta” jawabku kaget
“apa ada yang salah?” tanya wina
Dia sangat serius untuk membuatku melakukan hubungan sex dengan wanita…
“aku tidak bisa” jawabku
“shinta adalah saudaraku, kurasa aku tidak bisa melihatnya dengan mata yang penuh gairah..” protesku
“mari kita coba” kata wina
“wina?”
Kemudian wina menghampiri shinta yang sedang sibuk membersihkan jendela aku tidak tau apa yang akan dia lakukan. Tiba-tiba dia mengangkat rok shinta hingga terlihat paha putih dan celana dalamnya. Wajahku langsung memerah melihatnya.
“aaaaaaaaaaaaaaaaaaaa….” teriak shinta
“PLAAAAAAAKKKKK” tiba2 shinta menamparku
“bukan aku yang melakukannya” protesku
“terus siapa lagi yang melakukannya selain kau!?” katanya dengan wajah marah
Dia memukulku dengan sekuat tenaga
“kau melihatnya sebagai seorang wanita biasa, jadi penaklukkan pertamamu adalah dia, shinta” kata wina dengan serius
POV SHINTA
“aku tinggal sebentar ya, ada yang aharus kubicarakan dengan haru” kata wina
“wina memiliki hal yang penting untuk dibicarakan? Hanya kalian berdua? Itu bagus, aku akan baik-baik saja sendiri”. Kataku
“oh, oke. Terima kasih”
Kenapa aku harus bersih-bersih sendirian. Berhenti…berhenti…jangan marah. Aku melakukan ini semua untuk membantu wina sahabatku. Kami berkenalan di tempat les dan sejak saat itu kita mulai akrab. Aku kasihan padanya karena tinggal sendiri d rumah ini akibat orang tuanya ibuk bekerja.
“sekarang akan kubuat tempat ini bersih dan harum”
POV HARU
“aku tidak percaya wina menyuruhku untuk melakukannya dengan sepupuku sendri” kataku
“itu karena dia sepupumu” kata wina
“kau benar2 tidak berpikir bahwa seorang yang tak berpengalaman dalam berhubungan dapat berbicara manis dengan seorang gadis, kan? Aku membutuhkanmu untuk memulai penaklukkan wanita sesegera mungkin, agar aku bisa menyeleseikan penelitianku” kata wina
Lagi-lagi dia berbicara tentang hal itu dengan sangat serius.
“berikan tanganmu” suruh wina
Dia melakukan berbagai hal gila sampai saat ini. Aku yakin dia memiliki alasan untuk hal ini. Akupun memberikan tanganku padanya.
“kau harus membiasakan diri dengan tubuh wanita” kata wina sambil meletakkan tanganku di payudaranya
“ apa yang kau lakukan?” protesku karena kaget
“tenanglah bukankah kau sudah menyentuhku secra langsung” kata wina
“dari masa lalu sampai sekarang, itu sebenarnya adalah kebutuhan dasar untuk menjadi populer dengan perempuan. Pria yang nyaman dengan tubuh perempuan yang fleksible, sehingga mudah bagi mereka untuk menjadi populer di kalangan perempuan” kata wina
“kalau dipertimbangkan lagi fakta tersebut, kupikir ini akan menjadi metode terbaik, namun itu tidak berhasil. Mungkin aku harus menyingkirkanmu dari penelitianku dan menggunakanmu sebagai seorang pembantu. Karena kulihat kau mempunyai keahlian dalam bidang tersebut”. Lanjutnya
“apa maksud dari perkataanmu itu?” protesku
“karena kau melakukannya tanpa peringatan aku hanya heran dengan semua ini” tambahku
“aku akan merubahnya!! Aku pasti bisa membiasakan diri dengan tubuh wanita!!” kataku dengan tegas
“sekarang, kau bisa merasakan tubuh ini sebanyak yang kau mau” kata wina
“ada apa?apa kau tidak bisa melakukannya?” tanya wina
“…baiklah, ini tidak benar kan. Kau bukan pacarku” kataku
“apa?karena aku bukan pacarmu? Kau tak perlu mengkhawatirkan hal itu” jawabnya
“tentu saja aku khawatir dengan hal itu!!” protesku
“aku tidak meminta bayaran padamu untuk menyentuhku sebanyak yang kau mau” tegasnya
“jadi lakukanlah dan cepat sentuh aku sepuas yang kau mau. Secara langsung!!”
Wina kembali mengarahkan tanganku ke payudaranya yang besar itu dan menyuruhku meremasnya.
“ooohhhhhhh….ohhhhhhh” desahnya
Kulitnya sangta halus tersa seperti telur rebus yang baru dikupas, dan perasaan ini…. ini sekitar 10 mm, apakah ini…?
Pov shinta
“haah…aku capek” keluhku
Aku ingin tahu apa mereka sudah selesai berbicara?
“wina….haru….kalian dimana?”
“haru!! Hidungmu berdarah!!” kataku terkejut
“jangan khawatir, dia baik-baik saja”
“apa aku bisa menggunakan kamar mandimu?” tanyaku pada wina
“tentu saja” jawab wina
Ini pertama kalinya setelah sekian lama aku tidak pernah melihat seorang yang hidungnya berdarah seperti itu.
POV HARU
“kau tidak perlu khawatir dengan hal itu, jika kita melakukan ini setiap hari, kau mungkin akan mulai terbiasa” kata wina
“setiap hari!?” aku kaget tak percaya
“Membiasakan diri dengan tubuh wanita, dan kau harus melakukannya dengan shinta” tegas wina
BEBERAPA HARI KEMUDIAN DI RUMAH WINA
POV HARU
“aku tidak tahu ternyata wina suka membaca komik” kataku
“semua ini untuk penelitianku!” jawabnya
“sepertinya wajah gadis d komik ini mirip shinta” kataku
“apa yang terjadi hari ini antara kau dengan shinta?” tanya wina
“aku hanya membantunya membagi brosur” jawabku
“jadi apa yang terjadi setelah itu? Jangan bilang kalau hanya itu saja?”
“kau sudah kuajarkan setiap hari, kau tahu? Seharusnya kau sudah mendapatkan teman kan, baik itu pria maupun wanita. Jadi tentu saja kau memiliki banyak hal untuk dilaporkan, benarkan?” kata wina
“dalam komik tadi, gadis itu ditaklukkannya hanya dalam satu jam saja” tambahnya
“jika aku melakukan hal seperti itu aku akan dianggapnya cabul” jawabku
“..oke tak apa, kupikir aku seharusnya tidak berharap banyak kerena masih awal” katanya
Peempuan ini sangat menakutkan. Aku memang ingin menjadi populer dikalangan wanita. Tapi ‘popoler’ yang wina pikirkan benar-benar pada tingkat yang berbeda.
“baiklah, sekarang buka pakaianmu!” perintah wina
“aku secara pribadi akan mengajarkanmu bagaimana untuk menyenangkan seorang wanita. Stelah kau merasakan hal ini, aku yakin kau pasti akan meminta lebih” tambahnya
Wina bukan pacarku mana mungkin kami melakukannya
“apa kau jijik melakukannya denganku? Apa kau merasa terganngu?” tanyanya
“bukan itu masalahnya” protesku
Wina menghampiri tubuku, saat tubuh kami sudah sangat dekat tiba-tiba ada pesan masuk di ponselku. Pesan tersebut dari shinta yang berisi ucapan terima kasih karena sudah membantunya menyebar brosur kemarin. Wina pun menghentikan aktifitas gilanya.
“baiklah, aku sudah memutuskan untuk menetapkan batas waktu untuk hal ini. Karena waktu kita sangat singkat, jadi kita memulainya besok. Kita punya waktu satu minggu” tegasnya
“eh…jadi kau sudah mengatur semuanya” kataku dengan pasrah
“kau harus mulai membiasakan diri dengannya” katanya
“aku sudah mengatur kencanmu dengannya besok, lakukan sesuai dengan yang sudah kuajarkan” tambahnya
KEESOKAN HARINYA
Beberapa hari ini aku dan shinta sudah semakin dekat, setelah sekian lama kami tidak pernah bertemu. Diantara kami pun mulai tumbuh perasaan itu. Aku tau dia sepupuku tai aku harus mengikuti apa yang wina ajarkan jika aku ingin berubah.
Hari ini aku mengajaknya nonton di bioskop, ini juga bagian dari rencana wina. Aku dan shinta memasuki gedung bioskop dan duduk d kursi yang kami pesan.
Tangan shinta da di pahanya! Ini kesempatan yang bagus untuk kumanfaatkan!!
Aku benar-benar pengecut!! Padahal aku ingin populer di kalangan gadis-gadis, tapi tidak bisa memegang tangan mereka!? Wina memberitahuku apa yang harus kulakukan. Dan sekarang sudah 30 menit sejak film dimulai, tapi aku hanya berusaha menarik tanganku lagi. Astaga, aku benar-benar menjijikkan!
Dada shinta memang sangat besar. Ini pertama kalinya sejak bertemu di tempat wina, kulihat dada shinta selama yang kuinginkan. Kalau aku melakukannya dimana semua orang bisa lihat, mereka akan berpikir aku ini pengecut. Tapi disini aku bisa melihatnya sepuasku.
Sudah 50 menit berlalu. Apa yang kulakukan? Apa aku kesini untuk melihat film bodoh itu? Apa aku datang ke lingkup sepupuku untuk diberkahi dalam gelap!? Bukan kan!?
Mulai bertindak…
Pegang…
Aku….hanya, memegang tangannya! Sekarang reaksinya….
Aaapaaa? Dia bahkan tidak mengedipkan mata!! Apa itu artinya memegang tangannya hanya permainan anak kecil?
POV SHINTA
Sebenarnya shinta sangat terkejut dan tidak tahu apa yang harus dilakukan selanjutnya.
Ini pertama kalinya terjadi padaku. Apa yang harus kulakukan? Apa yang terjadi padamu, haru? Kalau kau memegang tanganku, itu artinya..kau suka padaku? Lalu saat kupikir ada seseorang yang melihat dadaku, apa itu kau?
Aku tidak ingin kau tau kalau aku sedang bingung. Karena aku lebih tua darinya, oh tidak! Aku gemetar!
POV HARU
Kalu dia tidak menolakku, itu artinya dia punya persaan padaku, kan? Lalu wina bilang untuk mencium bibirnya tai…. aku akan baik-baik saja dengan bibirnya kan…?
Dia tidak sengaja menumpahkan minumannya di pahanya
“ini ada tisu” kataku
“terima kasih” balasnya
Dia membersihkan pahanya dan mengangkat roknya hingga celana dalamnya terlihat. Oooohhhhh….sungguh seksi sekali. Aku semakin tidak tahan.
“tadi sangat membantu” katanya
“sama-sama” jawabku
Aku tidak peduli lagi kalau dia sepupuku. Semua akan baik-baik saja. Kuyakin shinta tidak akan menolakku.
Aku melakukannya!! Aku menciumnya. Rasanya sungguh nikmat
Astaga berapa lama aku menciumnya…?
Bibir shinta sangat seksi
Apa ekspresi shinta ya? Gelap sekali
Dia tidak bergerak sedikitpun, itu artinya dia menyukainya kan?
Aku tidak sabar ingin menyentuhnya. Meskipun di tengah orang banyak. Sepertinya tidak ada yang memperhatikan!! Ayo lakukan….
Ohhhhh….oohhhhh!!! dadanya sangat mulus. Aku menyentuhnya dadanya sungguh lembut sekali dan kemudian……
“PLAAAAAAKKKKKKK” shinta menamparku
Kencanpun berakhir dan aku kembali kerumah wina
“aku tidak bisa, aku tidak bisa melakukannya” kataku sambil menangis
“jadi kau hanya menonton film sebentar dan kencannya berakhir?” tanya wina
“sial” kataku denagn wajah suram
POV SHINTA
haruuuu, apa yang dipikirkannya selama menonton film itu!? Mencium….dan bahkan… memegang dadaku!! ….sial…. akanku beri pelajaran dia.
Meski sudah meminta maaf, aku tetap tidak ingin bertemu dengannya lagi
POV HARU
“kau tidak akan dimaafkan shinta, jadi berhenti sekarang?” kata wina
“kau pasti akan di cap sebagai pemegang dada orang yang hanya bermain dengan tubuh sepupumu, raja sex” tambahnya
“sebelum kau membuat kesalahan lagi…. gunakan dadaku ini untuk menghilangkan kekhawatiranmu” pintanya
“ hari ini aku sperti hewan!! Aku tidak mau menerima godaan apapun lagi!!” kataku
Aku tidak pantas berbuat seperti ini tapi kenapa dadanya snagat membuatku bergairah!? Aku pun menyerah dan membenamkan wajahku di dada besar wina dan menikmatinya.
“kau boleh melakukan apa saja, selama hanya di dadaku saja” katanya
Dadanya sangat lembut, sungguh kenyal dan besar
“jadi, kau tidak akan melakukan hal yang sama seperti yang kau lakukan ke shinta” katanya
“kau pikir shinta tidak akan merasakannya, tapi memegang dadanya. Tidak kah kau pikir jika kau terbiasa dengan tubuh wanita, kau tidak akan berbuat hal yang bodoh lagi. Jadi lakukanlah sesukamu” tambahnya
“aku boleh berbuat apa saja?” tanyaku dengan lantang
“iya” jawabnya
Sebenarnya aku tidak ingin melakukan ini tapi…. aku pikir-pikir, apa yang terjadi hari ini sangat membuatku pusing. Aku ingat pertama kali memegang dadanya… tapi, sekarang, saat aku memegangnya lagi, ini sangat berbeda. Aku baru tau, biarpun ini memakai bra, ini terasa sangat enak…
“hey, jangan terlalu kasar” katanya dengan sedikit marah
“oke”
Aku kembali meremasnya dengan lembut dan penuh perasaan. Wajah wina memerah. Dia sangat menikmatinya.
Putingnyaaa….. aku ingin menghisapnya….
Aku pun menghisapnya….putingya sungguh nikmat…. kumainkan putingnya dengan lidahku dari luar bajunya dan wajahnya semakin memerah.
Kemudian kugigit putingnya
“aaaaahhhhhhhhh…..aahhhhhhhhh…..” dia mendesah keenakan
“hey jangan di gigit”
“hentikan”
“kau boleh memegang dadaku sepuasmu hari ini. Bisakah kau berjanji untuk yidak berbuat lebih jauh?” katanya
“baiklah, lagipula jika ini diteruskan akan tidak baik” kataku
“kalau begitu lakukanlah” pintanya
Wina membiarkanku membuka bajunya
“nikmatilah” katanya
Beginikah yang ada di dalamnya….sungguh….dada wina sangat indah…
“jadi, kau tidak merasa anehkan?” katanya
Sebenarnya ini sangat aneh, memandang dada wina, tapi aku tidak bisa berhenti memandanginya.
“tubuh wanita sangat indahkan?” katanya lagi
“hisap!!” pintanya
Aku menghisap putingnya tanpa pembatas apapun….ini sangat enak…enak…. menakjubkan….
Slurrpp…..sluurrppp…sluurrppppp…..
Beberapa saat kemudian
Tadi sangat menakjubkan. Dada wina, dada yang indah dan penuh sensasi. Dan aku mencium dadanya.
“itu sangat hebat….tidak bisa di ungkapkan!!! Hebatttt!!” kataku dengan keras
“suaramu sangat nyaring” kata wina
Kenapa dia santai saja, padahal yang kita lakukan tadi!? Dan itu hanya beberapa jam yang lalu
“jangan lupa mengikuti shinta. Aku telah mengajarimu. Jangan sampai gagal lagi. Lakukan sebaik mungkin” katanya
Dia sangat serius menyuruhku melakukan hal itu, baiklah akan kukerjakan. Pertama meminta maaf pada shinta meskipun harus berlutut.
POV SHINTA
Mengganggu sekali. Dia mengirim pesan terus menerus tanpa menunggu balasan dariku…?
“aku tinggal albumnya disini” kata ibuku
“kenapa kau memberikan padaku?” tanyaku heran
“saat bertemu wina, dia bilang mau melihat foto haru saat masih muda. Kalian sangat dekat, semua orang berpikir kau bersaudara kan” kata ibuku
Foto ini. Aku tidak pedul lagi dengan orang itu, tapi…. semua foto ini, ada fotoku dengan dia…
Aku selalu menjaganya…karena ibunya telah meninggal. Aku selalu menganggapnya sebagai saudara….sial ini membuatku muak!!!
BEBERAPA HARI KEMUDIAN
Pov haru
Sikapnya sangat susah ditebak setelah aku menciumnya dan memegang dadanya di bioskop. Tapi apa maksudnya pesan ini? Menyuruhku untuk datang kerumahnya?
Di rumah shinta
“sudah berapa lama kau tidak kesini haru? Kau boleh tinggal selama yang kau mau” kata ibu shinta
“terima kasih” jawabku
“shinta kenapa kau diam saja?” tanya ibu shinta
“aku memang seperti ini” jawab shinta
sudah berapa menit aku disini tapi shinta tak berbicara padaku
“haru, kau datang karena ingin bertemu shinta kan? Kau harus mengajak kencan shinta. Lagipula diumurnya sekarang, dia tidak pernah punya pacar yang lebih berpengalaman!!” kata ibu shinta
“terima kasih buat makanannya” kata shinta sambil meninggalakan kami k kamarnya
Pov Shinta
Ibu sangat gembira. Ibu sangat memaksaku untuk memanggilnya kerumah jadi… sekarang aku tidak punya alasan lagi untuk memanggilnya lagi. Semoga dia cepat pulang.
“knock….knockk…..” suara pintu diketuk
Aku ketiduran.
“ada apa bu…?” tanyaku dalam kondisi mengantuk
“ibu” panggilku
“bukan ini aku” jawab haru
Pov haru
Aku masuk k kamarnya dan bersujud di depannya untuk minta maaf
“aku tidak menyuruhmu masuk?”
“keluar” perintahnya
“apa yang perlu kulakukan untuk bicara lagi denganmu?”
“sangat sopan. Sebenarnya aku tidak pernah memaafkanmu! Kau pikir karena aku memanggilmu kesini lalu aku bisa memaafkanmu? Kau pikir mudah untuk memaafkanmu!? Dasar mesum!!”
“kau salah, itu karena kau” kataku
“karena aku. Kau pikir itu semua karna aku, makanya kau bisa melakukan sesuakamu? Sudah terlambat untuk minta maaf. Sebaiknya kita kembali menjadi sepupu saja”
“aku tidak berniat untuk itu. Yang aku mau adalah melanjutkan hal yang kubuat pada hari itu” kataku
“kau memang pecundang. Tidak seharusnya kau melakukan itu kepada orang yang bukan kau cintai!!!” bentaknya
“benar aku pecundang. Sangat pecundang!! Tapi bukannya aku tidak punya rasa romantis padamu. Hari itu ketika di bioskop untuk pertama kalinya aku tidak menganggapmu sebagai sepupu. Mulai sekarang kau adalah wanita idamanku” kataku
“pergi” bentaknya
“hey bu” panggilnya
“ibumu sudah pergi” jawabku
“apa nanti dia akan kembali lagi” tanyanya dengan kaget
“aku tidak tau” jawabku
“sampai kapan kau memohon seperti itu”
“sampai kau memaafkanku” jawabku
“pada hari itu, kenapa kau tidak menolak ciumanku? Itu membuatku salah paham”
“sebaiknya kau mulai belajar untuk mengerti perasaan wanita sekarang? Mungkin kata-kataku kasar, tapi aku tidak salahkan. Cepat pergi sekarang!”
“shinta ayo kita lakukan sekali lagi” akupun bangkit dan memegang kedua tangannya
“eh? Tunggu dulu” katanya
bersambung…