Seks Dengan Tante Di Dapur

Namaku Farel, Usiaku 27 tahun. Cerita seksku gak bakal terlupakan saat aku masih duduk di bangku sekulah. Waktu aku SMK dulu aku di titipkan di rumah Tante Indri, Tante Indri ini adalah adek dari Ibuku Kandung, Dia cantik dan tubuhnya seksi bikin semua pria yang liat pasti pengen segera berhubungan seks dengannya begitu pun aku.

Tanteku Indri udah gak punya suami, dia bercerai tiga tahun yang lalu, dia di rumah dengan anak-anaknya dan dia adalah sosok perempuan yang bekerja keras, Dia mempunyai toko Butik di daerah Bandung. Anaknya dua anak pertama udah SMP kelas satu dan yang kedua masih SD kelas tiga. Meskipun umurnya sekitar 38 tahun, tanteku ini masih saja kelihatan seksi. Dia merawat tubuhnya dan dia suka olahraga senam.

Buah dadanya besar, pinggulnya yang bahenol perutnya kecil aduh deh pokoknya. Dan gak kelihatan sama sekali kalau dia mempunyai anak dua. Kejadian seksku dengan Tanteku sendiri dengan keadaan tidak di sengaja, Saat itu anak-anaknya pada masih sekulah dan Tanteku lagi di dapur sedang masak, kebetulan hari itu aku pulang sekulah lebih awal karena bapak ibu guruku sedang ada rapat. Saat itu Tanteku di rumah tokonya sedang libur, karena depan tokonya lagi ada perbaikan jalan.

Sepulang sekolah aku melihat Tante Indri sedang masak didapur, dia sedang asyik memasak. Lalu aku tanya kepada Tante Indri,

“Tante Indri, belum belum matang ya masakanya,?” tanyaku sambil nahan lapar.

“Belum Rel, sabar bentar ya, ini Mbak yem (pembantu tanteku) Izin pulang tadi pagi, jadi aku yang masak dan masak seadanya, masalhnya tadi gak belanja,” Jawab Tante Indri.

Aku melihat tanteku sedang masak sampai di ngeluarin keringat banyak, Entah kenapa aku tiba-tiba saat memandang Tanteku beda, dia malah kelihatan cantik sekali di hadapanku. Saat itu dia hanya menggunakan kaos pendek dan celana pendek jadi pinggul dan Buah dadanya kelihatan menonjol sekali dan gede, sampai kalau aku memndangnya dari belakang pinggulnya kelihatan seksi dan gede. Disitu dipikiraku kotor sekali.
‘Ada yang saya Bantu Tante,? “tawaranku.

“ Iya boleh sini,,,” Tanteku.

Aku berjalan menuju dapur eh tiba-tiba keran yang buat cuci piring terlepas, padahal tidak di pakai. Langsung air itu ternyata menyemprot Tanteku sampai sebagian bajunya basah dan airnya deras sekali karena Tante indri di sebelahnya, lalu Tanteku minta tolong sambil aku jalan menuju dapur,

“Auu Rel,,,gimana nih,,? Tante Indri sambil panik.

Dan Tante Indri sambil membungkuk karena tanganya harus menutup saluran air tadi yang bocor atau terlepas. Terlihat sekali dari belakang dan baju celananya hampir basah kuyup, dan sesekali aku memandang pantatnya yang guedee. Sampai celana dalamnya terlihat lebih jelas karena celananya yang sedeikit basah.

Lalu aku membantu dan menutup saluran air itu pakai tanganku. Tanpa aku sadar aku memeluknya dari belakang dan aku tidak bisa membayangkan itu, karena penisku yang nempel pada pantatnya tiba-tiba penisku terbangun. Hingga pikiran kotorku mulai lagi.

“Gimana ini Rel,?” tanya Tanteku, dan aku masih memeluknya dari belakang.

“aku juga bingung Tante,”. Jawabku.

Saat itu, terkadang Tanteku sedikit bergerak lalu penisku yang nempel di pahanya semakin keras dan tegak, dan aku tidak bisa menahan nafsu birahiku. Aku mencoba melepas tanganku yang satu dari saluran itu dan aku gak bisa nahan nafsuku lalu aku bergeser di sebelah Tanteku,

“Waduh gak ada yang bisa buat nutup Tante, apa aku carikan bentar ya,” Aku.

“Ya sana cepetan, Tante sudah capek ni nutupin kayak gini terus,” jawab Tante.

Kemudian tanpa pikir panjang, aku memeluknyadari belakang dan langsung meremas remas pahanya dan celana berusaha aku lepaskan. karena Tante Indri pakai celana leging jadi aku melepaskan celananya mudah sekali dan basah kuyup oleh air,

“Ehh..jangan kurangajar kamu Rel,” Ujar Tante Indri.

Tanpa sadar Tante Indri melepas pegangan tanganya yang disaluran air untuk menahan tanganku yang masih berusaha melepaskan celana dalamnya. Air sampai menyembur lagi.

“Tolong Rel jangann.. aku ini Tantemu”.

Aku bringas tanpa mengenal bahwa yang aku ginikan bahwa ini tanteku sendiri, dan aku melepas celananya sampai celana dalamnya aku lepas juga. setelah aku lepasi celananya aku langsung jongkok. Aku lalu merema-remas pantatnya yang besar dan mencari liang senggamanya. Lalu aku jilati pakai lidahku sampai menyentuh memeknya.

“Auuuhhhhhh.. Rel.. aaaaahh..”.

“Ternyata membuat Tanteku bergairah,” Dalam hatiku..

kakinya aku lebarkan sedikit biar aku leluasa menciumi atau menjilati memeknya, semaki jilatanku sampai klitorisnya pun aku mainkan pakai jilatanku yang hebat membuat tanteku bergairah hebat, dan tanteku tidak ada kata-kata penolakan atau menolak saat aksiku ini. yang ada malah tubuhnya semakin di gerakan oleh Tante Indri mungki udah terangsang hebat, dan tanteku merintih,

“Ahhhhhhhhhhh.. aouhh.. Rel ..Ohhhhhhh rintihan keras, rupanya tanteku ternyata mencapai orgasme.

Tubuhnya langsung bergerak hebat dan tanpa disengaja pegangannya di saluran air terlepas.
karena udah tidak ada penolakan terhadapku, lalu aku bermaksud menutup saluran air itu pakai plastik. Akhirnya aku tutup pakai plastik dan agak mending airnya cuma menetes tidak terlalu kencang. Lalu aku mulai aksiku lagi terhadap Tante Indri, aku dekati dan kuciumi lehernya, lalu kuciumi mulutnya yang merah, sambil tanganku meremas-remas buah dadanya yang besar, setelah aku ciumi lehernya aklu lepaskan bajunya yang basah dan Bhnya, aku langsung bringas menciumi menjilat putingnya yang besar dan kukulum-kulum sampai Tante Indri merintih lirih,

“Oohhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh.,”

Rintihan Tante Indri membuatku gak sabar, langsung keadaan masih berdiri aku suruh Tante indri duduk di atas atau tempat masak, aku singkirkan panci-panci dan perlengkapan masak lainya, dan sudah selesai menyingkirkan perlengkapan masak aku nyuruh Tante Indri duduk, dan ku lebarkan kedua kakinya, lalu aku masukkan batang penisku ke rumah memeknya Tante Indri dan akhirnya ,

“Blesssssssssssssssssssssss”

Aku masukan batang penisku dan rasanya hangat dan kenyal sekali.

Lalu aku memulai gerakanku maju mundur sambil tanganku yang kiri meremas buah dadanya Tante Indri,

“Aahhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh..terus sayang..yang cepat aouhh.. ahh.. terus sayang” Tante Indri mendesah keenakan.
Dan aku masih menggerakan gaya mundurku terus dan sampai agak keras dikit, setelah
kira-kira 15 menitan aku mau menuju kenikmatan atau menuju klimaks, gerakanku semakin hebat lagi dan keras sekali aku mencium bibirnya hingga aku gigit bibinya yang seksi dan tanganaku sambil meremas buah dadanya dan,

“Ahhhhhhhhhhh.. oooooooohh..” erang tanteku,

Ciumanku sampai terlepas dan,

“Ahhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh……Crotttttttttttttttttttttttttttttt..crotttttttttttttttttttttttt…crotttttttttttttttttttttttttttt”

Keluar air maniku sampai membanjiri memeknya Tante Indri saat aku mau klimaks sampai mencengkeram bahuku karena gerakanku yang sangat keras dan hebat.

Akhirnya kami berdua terkulai lemas. Kudiamkan dulu penisku yang masih ada didalam memeknya. Dan kulihat sedikit lelehan air maniku yang keluar dari memeknya Tante Indri.

Akhirnya kami tersadar dari dosa, tanteku mendorongku.

“Kamu nakal Rel, berani sekali kamu berbuat seperti ini denganku,”.

“Tapi Tante kan juga menikmatinya,? jawabku.

Tanpa berkata apa-apa, dia kemudian turun, lalu memakai celana dalamnya yang basah kemudian berlalu kekamar mandi. Aku berusaha mengejarnya tapi dia sudah lebih dulu masuk kamar mandi dan menguncinya.