selepas kejadian tersebut ane jd agak kepikiran dg pemasangan alat KB cantika, jd agak khawatir dg aktivitas sex yg gak bs diprediksi, jdnya ane minta cantika melakukan kontrol ke dokter kandungan, krn memang rasanya sudah cukup lama tdk kontrol KB
cantikapun menyepakati utk melakukan kontrol ke dokter pada hari dia libur bekerja
kamipun mendatangi dokter yg biasa menghandle cantika, dia merupakan dokter senior di salah satu rumah sakit ibu dan anak yg cukup dikenal baik kredibilitasnya di kota kami
sebut saja dokter acep, pria bertubuh gempal umur sekitar 55thn dengan kepala botak, peringainya jika tdk kenal cukup akan mudah dinilai sebagai org yg dingin, krn memang agak jarang tersenyum apalg dg tambahan kumis yg cukup tebal
setelah cukup lama menunggu antrian akhirnya kamipun memdapat giliran utk masuk ruang periksa, dan disana dokter acep sudah menunggu didepan meja periksa
“kemana aja neng cantika.. udh lama gak ketemu?“sambut dokter
“ia dok, akhir2 ini memang kami lg banyak kegiatan, apalg suami udh susah bgt dpt wkt luangnya” balas basa-basi nya
dokter : gmn ada keluhan atau permasalah yg mau dikonsultasikan
cantika : gak sih dok cm pengen control alat KB aja
dokter : oh cuma kontrol aja, udh lebih dr 6bln ya gak kontrol?
cantika : lebih kayanya dok
dokter : ya udh silahkan baringan di kasur aja
cantika pun menuruti dokter menuju ranjang pemeriksaan, jarak sekitar 4m dr tempat duduk ane, sebagian area kasur tertutup tirai tp sebagian terbuka, dan kemudian cantikapun membaringkan tubuhnya diranjang tsb
dokterpun mulai menghampiri cantika dg membawa beberapa peralatan, memulai pemeriksaan dg mengecek tensi dan penggunaan statoscope didada cantika
“udah dibuka celana dalemnya?” dokter bertanya
“oh belum dok”
“dibuka dulu dong, biar gampang periksanya, saya bantu buka ya”
cantika mulai membuka celana dalam dihadapan ane, dg dibantu dokter, sbetulnya mudah saja krn cantika menggunakan dres yg cukup pendek saat itu
moment dimana dokter turut membantu melepas celana dlm nampak familiar buat ane, vibenya berasa kaya kita akan melalukan 3some saat itu
jantung mulai berdegup kencang, aliran darahpun terasa deras, dada mulai panas dan penis otomatis ngaceng
cantika mulai mengangkang, dan dokterpun sangat leluasa melihat area selangkangan bagian dalam, ane sangat yakin gak ada satupun pria yg sanggup menahan godaan tersebut, bukan nya merendahkan profesi dokter, tp namanya pria normal pasti ada saja terlintas pikiran kalo yg dihadapi wanita secantik cantika
dokter : saya periksa vagina nya ya, jgn tegang biar gak sakit, soalnya saya mau masukin alat
cantika : “sebentar dok” cantika membuka tirai yg menutupi area dia berbaring, “sini yank” cantika manggil ane
“biar lbh relax kl ada suami”
dokter hanya mengangguk menyetujui
ane pun mendekati ranjang pemeriksaan meraih tangan cantika utk menenangkan
“udh siap?” tanya dokter
tak lama dokter mulai memasukan alat terbuat dr stainless yg agak menyerupai dildo kl ane pikir
“ugghh…” cantika merespon spt kaget “dingin alatnya dok”
“g ush tegang..” dokter memberi saran “org udh biasa kok dimasukin, ya kan? malah mungkin yg lbh gede dr ini” dokter mencoba mencairkan
saat itu ane menoleh ke arah muka cantika, dia nampak memberi isyarat nakal, dg menggigit ujung bibir dan menaikan salah satu alisnya seakan dia berkata “mainkan..”
ane sempat bingung menanggapi hal tersebut, tp anepun segera memahaminya, kalo cantika mau nakalin dokternya
gak heran memang, cantika memang suka laki-laki yg punya aroma parfum wangi khas pria berkelas, rapi dan bersih, mungkin umur gak jd masalah, atau mungkin dia jg penasaran dg pria yg umurnya jauh lebih tua
anepun segera pegang kendali “sini dok biar saya bantu..”
posisi cantika berbaring dengan kedua kaki ditekuk kemudian selangkangan yg terbuka memudahkan ane utk mengekplorasi semua bagian tubuh cantika
saat itu ane buka lebih tinggi dres cantika, sehingga tersibak bagian tibuh cantika sampai area pusar
ane mulai mengelus-elus area klitoris dg perlahan, menyebabkan lenguhan cantika pelan2 terdengar, lantas ane mulai mengelus keseluruhan are mulut vagina cantika sampai terdengar desahan yg semakin bikin ane terangsang
ane belum berani liat raut wajah dokter, yg pasti nampaknya dia menikmati tontonan tersebut krn tidak ada intrupsi atas tindakan ane
lambat laun ane mulai memasukkan jari telunjuk dan jari tengah kedalam vagina, desahan cantika mulai lbh intens pertanda makin terangsang, disusul cairan pelumas mulai keluar dr vagina cantika, perlahan ane terus colok lubang vagina cantika dg kedua jari, mulai ane ubek2 area g.spot didalamnya, sampai terdengar suara teriakan yg tertahan dr cantika
ane coba lepasin jemari ane dan lubang vagina cantika sudah mulai menganga tanda telah relax utk dimasuki alat pemeriksaan
ane melirik arah dokter, yg dia ternyata diam termenung disebelah ane, gestur menelan air liur tanda dokter dlm keadaan tegang, jelas bukan krn tegang ketakutan, tp tegang khawatir terlihat sange
“kayanya udh bisa diperiksa sok..” ane memberi isyarat utk memulai pemeriksaan nya
lantas dokterpun melanjutkan pemerisaannya sampai dg tuntas, dan akhirnya cantikapun diminta utk turun dari ranjang dan memakai kembail celana dalam nya
kamipun duduk berlkumpul kembali dimeja dan melanjutkan sesi konsultasi nya
kemudian sesi konsultasipun diakhiri dg basa-basi terkait kerjaan ane, dan anepun menjelaskan kl pekerjaan ane kontrkator bangunan dan interior
seakan alam mendukung, dokterpun menyahut dg positive krn ternyata dia sedang mencari kontraktor interior, dia menjelaskan kl dia sedang membangun konst2an di belakang area rumah sakit, dan dia membutuhkan kontrkator interior utk mengisi furniture konst2an nya tsb, maklum kost peruntukan para calon dokter jadi dibuat se eksklusif mungkin
kamipun mengakhiri sesi pertemuan dg saling bertukar no whatsapp, dan yg sedikit mencurigakan saat itu cantika mendahului dg memberi nomor whatsapp nya, shg dokterpun gak lanjut meminta nomor ane, cantika mengklaim kl project dokter dia yg handle komunikasinya, dan kamipun menyepakatinya
selepas keluar dr ruangan dokterpun ane bertanya, knp dia yg harus berkomunikasi dg si dokter, dia menjawab kl project itu merupakan project yg dihasilkan krn ada dia, shg dia ingin memastikan jika dia hrs dpt komisi dr hasil project nya, anepun gak ambil pusing dg hal itu
long short story akhirnya projectpun deal dan dikerjakan sampai dg tuntas
bukan tanpa kendala selama proses produksi, tp ada permasalahan yg cukup fatal sebetulnya yg terjadi, jd ane mendapat kabar dr salahsatu karyawan kalo ada bagian furnitur yg salah dalam pembuatan konstruksinya, jd ada satu meja yg ukurannya cukup lebar sehingga membutuhkan sokongan rangka yg lbh dr biasanya, sedangkan org produksi terlanjur memasangnya, dan betulsaja setelah ane cek kelokasi terlihat sedikit melengkung dibagian tengah meja tsb
anepun cukup tegang menghadapi permasalahan tsb krn kl hrs sampe dibongkar kembali bakal berabe dan bisa2 bikin project ini merugi
anepun berkeluh kesah membicarakan hal tsb ke cantika, siapa tau dia berharap banyak dr komisi yg ternyata gak ada profit dr project tsb
dg enteng cantika menjawab “tenang sayang.. serahin aja sm aku itu mah”
ane cukup terkejut mendengar itu.. “lah kok bisa…?”
lantas cantika memberikan hp nya untk memperlihatkan chat nya dg si dokter
dan.. shiit
dia ternyata selama ini melakukan dirty chat dg si dokter, sampai ane liat beberapa kali si dokter mengirim kan foto penis imutnya yg sedang ngaceng
akhirnya kita menyiasati proses penyerahan kunci dihadiri jg oleh cantika, utk mencoba mengakali jika terjadi komplain maka cantika yg akan menghandle nya
kamipun berangkat menuju lokasi project, dan tak berselang lama kami sampai ternyata pa dokterpun sampai dilokasi
kita barengan masuk ke lokasi bersama-sama, ada ane, cantika, pa dokter dan satu org kepercayaan pa dokter yg selama ini mengurus project tsb, sambil jalan sambil bahas perjalanan project selama 2bln terakhir, dan kamipun mulai memasuki area kamar satu persatu
pa dokter tdk banyak mengeluarkan expresi yg membuat kita bingung, apakah dia puas atu tidk dg hasilnya, tp setelah melihat kamar ke 4 dia mulai memberikan penilaian nya
“cukup memuaskan hasil pekerjaannya… semua kamar sama kan furniturnya?“ dia bertanya kpd org kepercayaannya
” sama pak.. utk ukuran dan layout nya sama setiap kamar” jawab org tsb “hanya ada sedikit kendala di beberapa furnitur, ada meja yg sedikit terlihat melengkung, kayanya ada kesalahan bentuk konstruksinya”
lantas dokterpun melihat ke arah ane dan cantika, dan bertanya “betul ada kesalahan konstruksi? “
ane mencoba menjelaskan kl permasalahan tsb tdk terlalu krusial dan bisa kita perbaiki jika kedepan ada permasalahan serius
saat itu cantika memberikan isyarat kl sebaiknya kita berpencar, ane diminta utk mendampingi org kepercayaan pa dokter dan cantika akan mengajak nya berkeliling utk melihat kamar yg lain
anepun sigap merespon..
“mas boleh dibantu di tunjukin mana saja yg dirasa harus diperbaiki” sambil ane meminta org tsb utk keluar dari kamar
kamipun mulai berkeliling dr lantai 2, kamar per kamar, sedangkan ane gak tau cantika dan pa dokter pergi kemana
setelah beberapa saat kami menuntaskan proses QC kamipun bertemu kembali diarea basement, dan pa dokterpun nampak terlihat lebih sumringah dr sblm nya, dan bertanya terkait invoice utk segera dikirim via emal, agar pencairan pelunasananya bs segera di lakukan
sempet heran dg situasi itu, bahkan kami belum bahas terkait dana retensi yg biasanya ditahan sampai pengerjaan perbaikan tuntas
kamipun berjalan menuju mobil masing2 utk mengakhiri pertemuan tersebut, dan ane menarik cantika agar langkah dokter dan asistennya lbh dahulu
anepun bertanya kpd cantika, “ko bisa si dokter kalem begini…? “
cantika hanya tersenyum ringan dan melangkah meninggalkan ane dg sambil menyibakan rok mini nya yg ternyata dia sudah tak mengenakan celana dalam, dan ane sadari di bagian baju dan rok belakang nya terlihat banyak cipratan sisa cairan putih kental
“damn it….”
Bersambung….